Pekerja Pembangunan Drainase Di Serang Diduga Abaikan APD, Keselamatan Terancam!
Serang, PojokJurnal.Com –Kegiatan pembangunan sistem drainase di Jalan Raya Sepang Km. 05, Kelurahan Sepang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, menuai sorotan tajam. Pasalnya, para pekerja proyek diduga tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai, sehingga mereka rentan terhadap berbagai risiko kecelakaan kerja, Senin 24 Februari 2025.
Dari pantauan di lapangan, terlihat para pekerja melakukan tugasnya secara manual menggunakan cangkul, palu besar, dan belencong tanpa perlengkapan keamanan standar. Kondisi ini menimbulkan risiko tinggi terhadap bahaya iritasi semen, percikan material batu, serta cedera akibat penggunaan alat berat.
Tim investigasi menyoroti minimnya pengawasan terhadap keselamatan kerja di proyek ini. “Fungsi alat pelindung diri sangat penting untuk menghindari bahaya di lapangan. Kami berharap pihak pengelola proyek lebih memperhatikan keselamatan pekerja demi menghindari kecelakaan kerja yang bisa terjadi kapan saja,” ujar Cule, selaku tim investigasi, saat diwawancarai oleh awak media.
Detail Proyek:
Nama Proyek: Pembangunan Drainase Lingkungan Karodangan – Cowe
Lokasi: Kecamatan Taktakan, Kota Serang
Nomor Kontrak: 610/10/SPK/PL/Lingkungan/SDA-DPUPR/2025
Tanggal Kontrak: 31 Januari 2025
Nilai Kontrak: Rp197.555.000
Waktu Pelaksanaan: 60 hari kalender
Kontraktor Pelaksana: CV Reniw Contraktor
Konsultan Pengawas: CV Reka Cipta Konsultan
Sumber Dana: APBD Kota Serang Tahun Anggaran 2025.
Tak hanya soal keselamatan pekerja, warga sekitar juga mengeluhkan proyek drainase yang dianggap kurang memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Salah seorang warga yang ditemui mengungkapkan keresahannya.
“Pekerjaan ini baru berjalan sekitar dua minggu. Saya juga bingung siapa yang bertanggung jawab di lapangan. Yang jelas, jembatan di depan rumah saya dibongkar. Saya khawatir, apakah nanti akan diperbaiki lagi atau tidak? Kalau tidak diperbaiki, bagaimana saya bisa lewat dengan motor,” ujarnya kepada awak media.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, pihak pelaksana proyek diduga sulit ditemui dan belum memberikan keterangan terkait dugaan kelalaian dalam penerapan standar keselamatan kerja di proyek tersebut.
(Bahrudin / Tim)
Posting Komentar